Bukan bermaksud bikin tulisan yang extreme kali ini. Karena sebenarnya saya pribadi juga ngeri menuliskan judul postingan di atas. Tapi jika saya mengingatkan diri saya sendiri dengan memberikan sebuah ungkapan extreme dimana kalimat tersebut menakutkan, atau bahkan bertentangan dengan kata hati. “Saya dua hari lagi mati!”. Apa yang terfikirkan jika tahu bahwa dua hari lagi kita akan mati?!?
Terinspirasi dan teringat dari berpulangnya seorang seniman yang terkenal dengan keramahannya, gayanya yang nyentrik tapi apa adanya. Kemudian di susul oleh sahabatnya, seorang budayawan kita yang di kenal dengan sebutan si Burung Merak. Saya harus terus mengingat suatu hal yang mungkin seringkali terlupakan, yaitu kematian. Semua yang ada bersifat titipan dan sementara, termasuk indahnya setiap helaian nafas demi nafas yang kita hirup. Meskipun semua itu dibungkus oleh tahta, popularitas, kekayaan, keindahan, kedamaian, sampai pada kesengsaraan, tapi semuanya hanya sementara teman! Jika kamu percaya pada hari dimana ada kehidupan berbeda yang lebih kekal, yang terutama sekali adalah bagaimana usaha kita untuk mendapatkan semua yang kita inginkan di dunia ini agar di kehidupan lain tersebut bisa kita dapatkan.
Siapapun itu, pasti tidak akan pernah tahu seperti apa dia mati, bagaimana dia mati, dalam keadaan apa dia mati, kapan dia mati, dan semuanya yang berhubungan dengan takdir. Semuanya adalah kuasa dan rahasiaNya.
Hhmm.., saya bukan seorang penceramah. Dan yang sangat saya sadari, saya bukanlah manusia sempurna! Karena semua yang saya lakukan terkadang jauh dari kesempurnaan dan kesukaanNya. Tapi, jika saya (dan kamu) diberikan sebuah vonis, “Dua hari lagi kamu mati!!”, apakah rasa takwa, ucapan dan tindakan kita akan berubah menjadi lebih baik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar