Minggu, 15 Maret 2015

"PENGALAMAN PERTAMA SOPIR TAXI"


Setelah berjalan sekian lama, penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk menanyakan sesuatu. Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain. Akhirnya ia bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Tolong, jangan sekali-sekali melakukan itu lagi," kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.
"Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak."
"Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama."
"Oh begitu. Trus kok bisa kaget begitu?"
"Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah."

Sabtu, 03 Januari 2015

Flash Fiction #MasMizan

“Oh, indahnya! Ini untuk tunanganmu Mizan?” Aku langsung iri melihat cincin tunangan sahabatku, kau pandai dalam mencari pasangan Mizan.

“Ah bisa saja kau Rafa." Aku sudah lama sekali menginginkan itu, tapi hingga sekarang aku tak kunjung menemukan jodohku, bahkan mengikuti biro jodoh sekalipun.

“Kau jangan menyerah untuk mencari Rafa, dan selalu diiringi Doa ketika kau mencari” sahutnya sambil tersenyum. “Kau pun seperti itu dulu Mizan?" Iya, dan hasilnya kau lihat saja.

Aku terperangah. Ketika dia begitu rajin pergi ke masjid dulu saat dia belum mempunyai tunangan, sedang aku asyik nongkrong dengan teman, kupikir aku harus berubah, tidak ada salahnya dan tidak ada ruginya aku dekat dengan sang maha pencipta.

"Kau begitu Rajin pergi ke masjid sekarang Rafa" Ah kau ini biasa sajalah, aku begini karna aku tahu bahwa jodoh sudah ada yang menentukan.